1.
DESAIN
Desain
adalah menggambar pola hias pada kertas gambar. Setelah itu, gambar pola hias
dipindahkan ke kain menggunakan pensil gambar.
2.
PERSIAPAN
Hal-hal
yang harus disiapkan dalam membatik adalah bahan atau kain yang sudah
digambari, lilin, pewarna, serta alat berupa canting, kuas, wajan, dan kompor
atau anglo. Pertama-tama kompor dinyalakan, kemudian wajan diletakkan di atas
kompor, setelah itu masukkan lilin kedalam wajan. Tunggu hingga lilin mencair
atau meleleh.
3.
PROSES
a.
Lilin yang sudah mencair diambil dengan canting
b.
Menuangkan lilin ke dalam canting melaluicarat diatas
permukaan kain sesuai dengan garis gambar. Kalau perlu, carat ditiup agar lilin
tidak menyumbatnya.
c.
Kain diberi isen-isen (isian yang berupa titik, garis,
bidang, tekstur) dengan lilin
d.
Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya,
kemudian dicelupkan pada wadah yang berisi larutan garam
e.
Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang
dikehendaki untuk warna pertama
f.
Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewarnanya,
kemudian dicelupkan lagi pada wadah yang berisi larutan garam
g.
Kain ditutupi dengan lilin pada bidang gambar yang
dikehendakiuntuk warna kedua
h.
Kain dicelupkan pada wadah yang sudah ada pewananya,
kemudian dicelupkan lagi pada wadah yang berisi larutan garam. Mewarnai batik
dimulai dari earna yang paling muda menuju warna yang paling tua (kuning,
jingga, hijau, biru, merah hati, hitam)
i.
Kain dimasukkan ke dalam dandang yang berisi air
mendidih dan soda abu untuk malarutkan lilin
j.
Menghilangkan lilin yang melekat pada kain dengan
setrika yang beralaskan kertas koran
4.
PEKERJAAN AKHIR
Pekerjaan
akhir membatik terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut.
a.
Mengeringkan kain batik yang masih basah di tempat yang
teduh. Gunanya agar batik menjadi lebih keluar
b.
Membingkai batik lukis pada kayu spanram. Ini dilakukan
bila kain batik hendak dijadikan hiasan dinding
c.
Melipat dan menyimpan kain batik tulis pada tempatnya.
Akan lebih baik lagi jika kain batik itu disimpan dengan cara menyampirnya
kesebilah kayu sehingga tidak cepat rusak akibat terlipat-lipat.